Tuhan Pedoman Kehidupan Keluargaku
Kejadian 2:24, 1 Korintus 11:3, Yohanes 2:1-11
Pengertian Keluarga
Kegiatan 1
Kata ‘keluarga’ bukan lagi istilah asing di telinga kita, bukan? Karena kita hidup dan berkembang dalam keluarga serta bersama-sama dengan keluarga.
Berikan pendapatmu atas pertanyaan-pertanyaan berikut!
- Apa yang dimaksud dengan keluarga?
- Apakah keluarga mempunyai arti yang sama dengan rumah tangga?
- Siapa sajakah anggota keluarga?
Banyak definisi yang berbeda tentang keluarga. Meskipun demikian, terdapat kesamaan dalam rumusan yang
berbeda tersebut dan merupakan ciri-ciri pokok, yakni:
- Keluarga merupakan kelompok atau persekutuan sosial yang paling kecil.
- Keluarga terbentuk apabila ada ikatan darah, perkawinan, atau adopsi.
- Keluarga merupakan suatu per sekutuan yang berawal dari dua orang yang berbeda jenis kelamin yang diikat dalam ikatan pernikahan.
Dalam masyarakat dapat ditemukan bahwa keluarga terdiri atas dua bentuk, yaitu keluarga inti dan keluarga besar.
Keluarga inti: terdiri dari bapak, ibu dan anak-anak.
- Keluarga inti (nuclear family, conjugal family, basic family), yaitu kelompok yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak.
- Keluarga besar (extended family, consanguine family), yaitu keluarga batih ditambah kerabat lain yang memiliki hubungan erat (hubungan darah) dan senantiasa dipertahankan, misalnya kakek, nenek, paman, bibi, sepupu, kemenakan, dan sebagainya.
Kegiatan 2
Mendalami Alkitab
- Identifikasikan keluargamu. Apakah termasuk keluarga inti atau keluarga besar?
- Apa keuntungan mempunyai keluarga batih?
- Apa kerugian mempunyai keluarga besar?
- Fungsi Keluarga
Setiap anggota keluarga mempunyai tugas yang harus dilakukan baik sebagai seorang anak maupun sebagai orang tuamu. Setelah sebuah keluarga terbentuk, anggota keluarga memiliki tugas masing-masing. Suatu pekerjaan yang harus dilakukan dalam kehidupan keluarga inilah yang disebut sebagai fungsi.
Kebaktian keluarga: sangat penting dan mengembangkan berbagai aspek kehidu-pan Kristiani.
Adapun fungsi keluarga menurut para sosiolog adalah sebagai berikut.
- Fungsi biologis yang berkaitan dengan pemenuhan yang bersifat biologis, misalnya, makan untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga serta memelihara dan merawat anggota keluarga secara fisik.
- Fungsi sosialisasi yang berhubungan dengan pembentukan kepribadian anak.
- Fungsi afeksi yang berhubungan dengan kasih sayang, keintiman, perhatian, dan rasa aman yang tercipta dalam keluarga.
- Fungsi edukatif yang berkaitan dengan mendidik anak dan menyekolahkan anak.
- Fungsi religius yang mendorong dikembangkannya anggota keluarga menjadi insan-insan agama yang penuh ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
- Fungsi protektif yang memberikan tempat yang nyaman bagi anggota keluarga dan memberikan perlindungan secara fisik, ekonomis, maupun psikologis.
- Fungsi rekreatif dengan tujuan untuk mencari hiburan, memberikan suasana yang segar dan gembira dalam lingkungan keluarga.
- Fungsi ekonomis yang berkaitan dengan orang tua yang mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga, dan pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
- Fungsi status sosial yakni kedudukan atau status yang diwariskan kepada anak-anaknya.
Selain fungsi keluarga yang sudah diuraikan di atas, ada juga fungsi keluarga sebagai berikut. Menurut iman Kristen keluarga yang dipaparkan dalam Alkitab adalah:
- Sebagai teman sekerja Allah dalam mengelola alam semesta dan segala isinya (Kej. 1:28). Setiap manusia, termasuk keluarga bertanggung jawab untuk menjaga kelestarian alam, misalnya dengan memanfaatkan hasil alam untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan secukupnya, menjaga kebersihan dan keindahan alam, ramah terhadap lingkungan, dan sebagainya.
- Sebagai lembaga pendidik utama dan pertama (Ul. 6:4-9). Yang pertama berarti belum ada lembaga lain yang dapat mendahului peran keluarga dalam pendidikan. Yang utama berarti belum ada lembaga lain yang mengungguli perannya dalam pendidikan. Dengan kata lain, keluarga menjadi lingkungan dasar penerapan nilai-nilai kehidupan sesuai dengan ajaran Kritiani.
- Sebagai wadah kepada semua anggota keluarga dalam mengekspresikan kasih, kesetiaan dan sikap saling menghormati (Ef. 5:22-23; 6:1-3). Setiap anggota keluarga menciptakan lingkungan dalam keluarga yang harmonis dengan menghayati dan melakukan ajaran-ajaran Kristiani sehingga dapat terpancar dalam lingkungan masyarakat yang lebih luas.
- Peran Allah dalam Kehidupan Keluarga
Kegiatan 3
Mendalami Alkitab
Tuhan merencanakan terbentuknya sebuah keluarga karena Tuhan menciptakan manusia sepasang yakni laki-laki dan perempuan (Kej. 2:21-25). Manusia diciptakan berbeda tetapi satu kesatuan. Artinya, manusia diciptakan dalam dua jenis kelamin. Dalam perbedaan itu manusia menjadi satu persekutuan yang luar biasa karena saling membutuhkan, saling mendukung, saling melengkapi. Tuhan memberikan daya tarik yang luar biasa dalam diri sebagai laki-laki dan perempuan sehingga mempunyai rasa suka yang membuat mereka bertemu dan mengikat diri. Itulah cikal bakal manusia membangun keluarga.
Terdapat tiga landasan dalam membangun keluarga Kristen atau pernikahan Kristen
menurut firman Allah yang terdapat dalam Kejadian 2:24.
“Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan istrinya, sehingga keduanya menjadi satu daging”
- Berikan pendapat kalian mengenai tiga dasar keluarga Kristen berdasarkan teks Alkitab di atas!
- Jelaskan arti dari kalimat seorang laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya!
- Apakah yang dimaksud bersatu dengan istrinya?
- Jelaskan pengertian satu daging dalam bagian ayat ini!
Kegiatan 4
Pernikahan di Kana
Keluarga sangat membutuhkan Tuhan dalam kehidupan mereka. Tuhan Yesus secara pribadi sangat mengasihi keluarga dan menyatakan diri sebagai Juruselamat pada pernikahan di Kana (Yoh. 2:1-11). Tuhan Yesus juga akan menolong keluarga Kristen pada masa kini termasuk keluarga kamu di dalam segala kesukaran, masalah, kekurangan, dan dosa-dosa. Hal ini merupakan rahasia ajaib bagi keluarga Kristen, yaitu bahwa kehidupan keluarga Kristen akan selalu tertolong oleh suatu kesetiaan yang luar biasa dan oleh suatu anugerah yang tidak dapat kita pahami.
Rasul Paulus menyebutkan bahwa keluarga Kristen harus hidup dengan menjadikan Kristus sebagai kepala keluarga (1 Kor. 11:3). Apa artinya? Menjadikan Kristus sebagai kepala keluarga artinya menjadikan Kristus sebagai pedoman kehidupan dan menjadikan seluruh ajaran Tuhan Yesus sebagai acuan dan teladan hidup berkeluarga.
Jika Tuhan diutamakan, maka sukacita, kekuatan, kemenangan, dan penghiburan akan tinggal diam dalam keluarga. Kita perlu belajar dari kehidupan keluarga Kristiani jemaat perdana yang setiap hari sangat tekun dalam doa dan
usaha untuk menjalin hubungan dengan Tuhan Yesus dalam Kisah Para Rasul 2:46-47. Mereka selalu berkumpul bersama untuk berdoa dan merayakan perjamuan.
Nilai dan ajaran kristiani yang ditanam dalam kehidupan keluarga akan terpancar keluar sehingga merangkul keluarga yang lain untuk tumbuh bersama, dikuatkan serta diteguhkan oleh Tuhan untuk berani ‘tampil beda’ dan siap menjadi saksi Kristus di tengah masyarakat di mana Tuhan menempatkan kita.
- Allah dan Keluargaku
Seorang anak mempunyai dua dimensi kehidupan yang sedang dan akan dijalani. Di satu sisi, anak yang berkembang menjadi remaja berada dalam posisi sebagai salah satu anggota keluarga. Di sisi yang lain, kelak ia juga akan membentuk keluarga baru pada masa yang akan datang. Oleh karena itu, seorang anak perlu disiapkan sejak dini melalui berbagai pengalaman yang diturunkan dalam keluarga.
Sadarkah kamu bahwa keadaan keluarga pada masa kini di lingkungan tempat kita berada terdapat banyak masalah dan pergumulan yang dihadapi? Angka perceraian yang terus meningkat, banyaknya kasus perselingkuhan, banyaknya anak dan remaja yang terjerumus dalam jebakan narkoba dan minuman keras karena sendi-sendi keluarga kristiani yang hancur, dan sebagainya.
Berkaitan dengan hal tersebut, keluarga Kristen pada masa kini perlu menyadari peranannya dengan cara merefleksikan nilai-nilai kehidupan, berdasarkan Alkitab atau pemahaman iman kristen sehingga menjadi perpanjangan tangan Allah dalam kehidupan keluarga Kristen secara utuh.
Pentingnya peranan keluarga Kristen antara lain:
- Keluarga sebagai pusat pembentukan kehidupan rohani. Dari keluarga kita mempelajari pola-pola hubungan akrab dengan orang lain, nilai-nilai, ide dan perilaku yang juga didukung oleh sekolah, gereja, dan kelompok masyarakat lain yang berperan membentuk jati diri dan kehidupan rohani.
- Keluarga sebagai tempat bernaung kudus. Maksudnya adalah keluarga merupakan tempat penerimaan, pembinaan, pertumbuhan yang member dayakan anggota-anggota keluarga untuk berperan serta dalam tindakan kasih dan penyelamatan Allah yang terus berlanjut.
- Keluarga yang mencerminkan kasih Allah secara holistik baik fisik, mental/ emosional, sosial, spiritual/rohani kepada para anggotanya.
- Keluarga sebagai pencerita yang menceritakan karya-karya Allah di dalam keluarga sebagai kabar kesukaan.
- Melibatkan Tuhan dalam Kehidupan Keluarga
Dalam keluarga Kristen, ada hal khas yang berkaitan dengan peran Tuhan dalam keluarga. Peran Tuhan itu melingkupi seluruh aspek kehidupan keluarga maupun pribadi seperti kebutuhan keluarga akan berkat Tuhan, pengampunan, serta pembaharuan hidup oleh Tuhan.
- Berkat Tuhan
Pengertian berkat Tuhan cakupannya sangat luas, bukan hanya sekedar uang atau hal material lainnya. Berkat Tuhan juga meliputi kesehatan, sukacita, damai sejahtera, kemenangan, umur panjang, kebahagiaan, dan sebagainya. Berkat Tuhan adalah bentuk penyertaan Tuhan seperti yang dijanjikan dalam Alkitab kepada orang-orang yang berkenan kepada-Nya, misalnya Abraham yang diberkati Tuhan dalam segala hal (Kej. 24:1), Obed-Edom beserta keluarganya diberkati Tuhan karena membiarkan tabut Tuhan tinggal dalam rumah mereka (2 Sam. 6:11). Berkat Tuhan juga akan diterima oleh keluarga Kristen pada masa kini, yang tetap setia berpedoman dan berpegang kepada Tuhan, seperti ucapan berkat yang ditulis dalam Bilangan 6:24-26.
- Pengampunan Tuhan
Tak seorang pun yang hidupnya sempurna di dunia ini. Kita berbuat dosa di dalam pikiran, perkataan, maupun perbuatan. Tahukah kamu, karena dosa-dosa kita itu Tuhan Yesus dihukum sampai mati di atas kayu salib? Kematian-Nya merupakan tanda kasih yang sangat besar kepada umat manusia sebagai Tuhan Yang Maha Pengampun (Ef. 1:7). Seperti Tuhan yang mengampuni, kita sebagai orang Kristen harus bisa mengampuni orang yang bersalah kepada kita. Pengampunan adalah sesuatu yang sangat indah, karena selalu membawa kedamaian, keharmonisan, menumbuhkan persekutuan dan hubungan yang baik dengan sesama, sehingga pengampunan ini menjadi salah satu kekhasan keluarga Kristen yang menjadikan Tuhan sebagai pedoman kehidupan keluarga. Bisa dibayangkan jika dalam kehidupan keluarga Kristen, baik antara orang tua dengan anak, maupun antara anak-anak tidak bisa saling
mengampuni dan memaafkan, maka yang tumbuh dalam kehidupan keluarga adalah rasa kepahitan, ketidakharmonisan, kebencian yang sama sekali tidak menunjukkan kehadiran Tuhan.
- Pembaharuan oleh Tuhan
Pembaharuan oleh Tuhan sering disebut juga dalam kekristenan sebagai ‘hidup baru’. Artinya, manusia memulai kehidupan yang lebih baik dan berarti di dalam Kristus. Kristus masuk dan berdiam dalam kehidupan manusia yang baru, yang tidak sama dengan kehidupannya yang lama. Pembaharuan oleh Tuhan dalam keluarga kita akan dirasakan dalam arah dan tujuan kehidupan keluarga yang sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh Tuhan. Orientasi keluarga bukan hanya kepada kehidupan keluarga sendiri, tetapi berpusat hanya kepada Kristus. Seperti dalam Efesus 4:17-20, kehidupan yang diperbaharui oleh Tuhan bukan lagi kehidupan dengan pikiran yang sia-sia, hidup dalam persekutuan yang jauh dari Allah, hidup dalam kedegilan hati, melainkan kehidupan yang mengerti siapa Allah dan apa yang menjadi kehendak-Nya dalam hidup keluarga kita.
Oleh karena itu, dalam kerendahan hati kita perlu datang kepada Tuhan bersama dengan keluarga kamu, mohon Tuhan berkenan hadir dan membaharui kehidupan pribadi dan keluarga setiap hari. Dengan demikian, Tuhan yang menjadi pedoman kehidupan keluarga akan memberi sukacita dan damai sejahtera, sehingga keluarga Kristen dapat menjadi berkat dan kesaksian bagi sesama kita.
- Penutup
Rangkuman
1. Keluarga Kristen merupakan keluarga yang mencerminkan kehidupan yang dilandasi oleh kasih dan sikap takut akan Tuhan.
2. Keluarga berperan sebagai pusat pembentukan kepribadian anggota keluarga secara holistik (fisik, mental/psikis, spiritual dan sosial), serta menjadi perpanjangan tangan Tuhan dalam menjaga alam semesta.
3. Keluarga Kristen yang menjadikan Kristus sebagai pedoman dan sebagai Kepala keluarga berarti menjadikan seluruh ajaran Tuhan Yesus sebagai acuan hidup berkeluarga yang akan membawa kesaksian bagi masyarakat.