A. Materi
Pengertian Penghapusan Piutang
Penghapusan piutang (bad debt) dalam pengertian sederhana adalah kerugian yang harus ditanggung perusahaan karena adanya piutang yang tidak dapat ditagih. Piutang tidak dapat ditagih selain karena peminjam memiliki kondisi yang menyulitkannya membayar, juga dapat disebabkan karena tidak dibuatnya kontrak atau perjanjian yang jelas dan dilindungi hukum.
Ada dua metode dalam metode penghapusan piutang, yaitu metode langsung dan metode cadangan. Selengkapnya akan dibahas di bagian selanjutnya.
Metode Langsung
Metode penghapusan piutang langsung disebut juga direct method. Dalam metode langsung, penghapusan piutang baru akan dicatat dalam pembukuan ketika piutang sudah benar-benar dinyatakan tidak dapat ditagih lagi. Metode ini biasanya digunakan oleh perusahaan kecil atau perusahaan yang tidak dapat memperkirakan penghapusan piutang atau piutang tak tertagih dengan tepat.
Perusahaan-perusahaan tersebut biasanya tidak melakukan perhitungan akan kerugian piutang tak tertagih pada tiap akhir periode pembukuan atau pencatatan keuangan. Namun kerugian piutang tersebut baru dicatat ketika sudah benar-benar pasti tidak dapat ditagih.
Piutang tersebut kemudian dihapus dan dibebankan pada perkiraan kerugian piutang. Dalam pencatatannya, kerugian piutang atau beban penghapusan piutang di jurnal sbb:
Beban penghapusan piutang xxxxx
Piutang xxxxx
Jika kemudian peminjam ternyata hendak melakukan pembayaran piutang tersebut, catatan pun diperbarui dengan adanya keterangan pelunasan piutang itu. Pencatatan dilakukan dengan membalik pencatatan sebelumnya. Seperti ini bentuk pencatatannya.
Piutang xxxxx
Beban penghapusan piutang xxxxx
Ketika pelunasan piutang sudah dilakukan, maka piutang tersebut masuk ke dalam kas perusahaan. Dengan begitu, sudah tidak ada lagi piutang dan menjadi kas perusahaan. Seperti ini bentuk pencatatannya.
Kas xxxxx
Piutang xxxxx
Namun ada kalanya, peminjam baru menyatakan hendak melunasi piutang ketika sudah dilakukan tutup buku pencatatan periode tertentu. Kalau mengalami situasi seperti ini, maka pencatatannya adalah memunculkan piutang di bagian debet dan pendapatan lain-lain di bagian kredit. Seperti ini bentuk pencatatannya.
Piutang xxxxx
Pendapatan lain-lain xxxxx
Jika sudah dilakukan pembayaran atas piutang tersebut, maka posisi piutang pun berubah pada pencatatan. Seperti ini bentuk pencatatannya.
Kas xxxxx
Piutang xxxxx
Metode Cadangan
Metode penghapusan piutang cadangan disebut juga allowance method. Dalam metode cadangan, perusahaan perlu melakukan penaksiran terhadap piutang tak tertagih pada tiap akhir periode pembukuan. Metode ini biasanya digunakan oleh perusahaan yang memiliki skala besar yang terbiasa mencatat perkiraan atau estimasi piutang yang tak dapat ditagih.
Perkiraan tersebut kemudian dicatat sebagai beban terhadap kerugian piutang tak tertagih. Namun beban tersebut tidak lantas dikeluarkan dari perkiraan piutang, hanya dianggap sebagai cadangan piutang tak tertagih. Seperti ini bentuk pencatatannya.
Beban kerugian piutang xxxxx
Cadangan kerugian piutang xxxxx
Jika peminjam menyatakan telah benar-benar tidak bisa membayar hutangnya, maka perusahaan perlu melakukan penghapusan terhadap piutang dari peminjam. Maka pencatatannya adalah …
Cadangan kerugian piutang xxxxx
Piutang xxxxx
Ketika kemudian peminjam menyampaikan pada perusahaan bahwa ia dapat mengembalikan hutangnya, maka piutang dapat dimunculkan kembali. Cadangan kerugian piutang pun dihapuskan. Berikut bentuk pencatatannya.
Piutang xxxxx
Cadangan kerugian piutang xxxxx
Saat pelunasan piutang dilakukan, maka piutang dihapus dan kas masuk perusahaan. Berikut bentuk pencatatannya.
Kas xxxxx
Piutang xxxxx
Untuk lebih memahami mengenai metode penghapusan piutang, berikut contoh kasus dari masing-masing metode.
Contoh Metode Langsung
Kasus 1 : Pada tanggal 31 Maret 2016, PT. XYZ tidak bisa menagih utang sebesar Rp 10.000.000 yang sudah jatuh tempo kepada PT. ABC karena pemiliknya terlilit pailit dan mengalami kebangkrutan. Menyadari bahwa piutang tersebut tidak bisa lagi ditagih, PT. XYZ mencatat di pembukuan bahwa piutang tersebut dihapuskan.
Namun pada tanggal 10 Desember 2016, PT. ABC mengabari kalau mereka dapat melunasi hutang terhadap PT. XYZ. Pelunasan piutang baru dilakukan PT. ABC pada tanggal 27 Desember 2016.
Berikut pencatatan yang dilakukan PT. XYZ:
Penghapusan piutang (31 Maret 2016)
Beban penghapusan piutang Rp 10.000.000
Piutang Rp 10.000.000
Pemberitahuan pembayaran piutang (10 Desember 2016)
Piutang Rp 10.000.000
Pendapatan lain-lain Rp 10.000.000
Pelunasan piutang (20 Februari 2017)
Kas Rp 10.000.000
Piutang Rp 10.000.000
Kasus 2 : Sama seperti kasus sebelumnya, PT. XYZ tidak dapat menagih piutang kepada PT. ABC. Piutang sudah ditutup dan dibebankan pada beban penghapusan piutang. PT. XYZ pun melakukan tutup buku pada akhir tahun.
Namun PT. ABC pada 2 Februari 2017 menyatakan hendak membayar hutang mereka. Piutang tersebut dibayar lunas pada tanggal 20 Februari 2017.
Berikut pencatatan yang dilakukan PT. XYZ.
Penghapusan piutang (31 Maret 2016)
Beban penghapusan piutang Rp 10.000.000
Piutang Rp 10.000.000
Pemberitahuan pembayaran piutang (2 Februari 2017)
Piutang Rp 10.000.000
Beban penghapusan piutang Rp 10.000.000
Pelunasan piutang (27 Desember 2016)
Kas Rp 10.000.000
Piutang Rp 10.000.000
Contoh Metode Cadangan
Kasus: Pada tanggal 29 November 2015, PT. XYZ memiliki estimasi bahwa PT. ABC yang sedang dililit pailit tidak akan dapat membayar hutang mereka. Karena itu, piutang sebesar Rp 20.000.000 dari PT. ABC diperkirakan tidak dapat ditagih. Sampai pada akhir periode pembukuan, 31 Desember 2015, PT. ABC menyatakan bahwa hutang tersebut tidak bisa mereka bayar.
Ternyata pada tanggal 5 Agustus 2016, PT. ABC menyampaikan bahwa mereka hendak membayar hutang mereka. Hutang tersebut baru dilunasi pada tanggal 15 Agustus 2016.
Berikut pencatatan yang dilakukan PT. XYZ.
Perkiraan kerugian piutang tak tertagih (29 November 2015)
Beban kerugian piutang Rp 20.000.000
Cadangan kerugian piutang Rp 20.000.000
Penghapusan piutang tak tertagih (31 Desember 2015)
Cadangan kerugian piutang Rp 20.000.000
Piutang Rp 20.000.000
Pemberitahuan pembayaran piutang (5 Agustus 2016)
Piutang Rp 20.000.000
Cadangan kerugian piutang Rp 20.000.000
Pelunasan piutang (15 Agustus 2016)
Kas Rp 20.000.000
Piutang Rp 20.000.000
Demikian penjelasan mengenai metode penghapusan piutang. Semoga dapat berguna bagi anak yang mencari informasi mengenai piutang, metode pencatatan piutang, dan contoh dari metode pencatatan piutang.
B. Aktifitas Pembelajaran
Setelah anda mengetahui konsep mengenai pencatatan kerugian piutang metode langsung maupun metode Cadangan (tidak langsung), untuk memahaminya coba anda memecahkan kasus pada transaksi berikut :
PT. Profit melakukan penjualan kredit pada tanggal 01 Februari 2016 kepada PT. Surla sebesar Rp 10.000.000. Hingga akhir tahun 2017 terdapat piutang sebesar Rp 500.000 yang belum dapat ditagih. Manajemen memperkirakan Rp 100.000 tidak akan dapat ditagih. Pada bulan Februari 2017 bagian penagihan menyatakan bahwa piutang sebesar Rp 50.000 dihapus dari pembukuan karena tidak mungkin dapat diterima pelunasannya dari PT Surla. Tanpa diduga pada bulan Oktober 2017 PT. Surla melakukan pelunasan utangnya yang belum terbayar
Buat Jurnal jika digunakan:
- metode Langsung
- metode tidak langsung
-
- mencatat taksiran kerugian piutang (AJP untuk metode Cadangan)
- mencatat penghapusan piutang
- mencatat penerimaan kembali piutang yang sudah dihapus