Pertemuan ke 7 untuk tanggal 22 Februari sd 26 Februari 2021.
Materi Pokok / Kompetensi Dasar 3.3 : 4.3
Mengevaluasi keterampilan jalan, lari, lompat, dan lempar untuk menghasilkan gerak yang efektif serta menyusun rencana perbaikan*
Mempraktikkan hasil evaluasi keterampilan jalan, lari, lompat, dan lempar untuk menghasilkan gerak yang efektif serta menyusun rencana perbaikan *
Teknik dan Aturan Dasar dalam Lari Estafet
Estafet adalah kompetisi balap dimana anggota tim bergiliran menyelesaikan bagian dari arena balap melaui serangkaian kegiatan tertentu. Balapan dapat diikuti oleh peserta profesional maupun pemain amatir. Jenis olahraga yang dilakukan pada balap estafet pun beragam, bisa berupa olahraga lari, renang, ski, hingga ice skating dengan maksut untuk mentransfer tongkat di kepalan tangan kepada tim anggota seregu untuk mencapai garis finisih.
Tujuan yang mendasar dari lari estafet sebenarnya adalah setiap pelari harus menyerahkan tongkat ke pelari berikutnya dalam zona tertentu, biasanya ditandai dengan segitiga di dalam trek. Dalam lari jarak pendek, pelari biasanya menggunakan “blind handoff”, di mana pelari kedua berdiri di tempat yang telah ditentukan sebelumnya di dalam latihan dan mulai berjalan saat pelari pertama menyentuh tanda visual di trek (umumnya berbentuk segitiga yang lebih kecil). Pelari kedua kemudian akan membuka tangan mereka di belakang setelah mencapai beberapa langkah, saat di mana pelari pertama harus mengangkat dan melepaskan tongkatnya. Biasanya pelari pertama akan memberikan teriakan, seperti “Tongkat!” atau “Yak!!” yang diulang beberapa kali hingga pelari kedua mengulurkan tangannya untuk menerima tongkat. Dalam lari jarak menengah atau lebih, pelari kedua akan memulai dengan joging sambil melihat ke arah pelari pertama yang masuk dan mengulurkan tangan memberikan tongkatnya.
Salah satu dari jenis estafet yang paling populer adalah estafet atletik atau lari estafet. Pada lari estafet, terdapat dua standar ukuran lintasan, di antaranya adalah lari 4 × 100 meter dan lari 4 × 400 meter. Sebenarnya ada juga trek lari estafet untuk ukuran 4 × 200 meter, 4 × 800 meter, dan 4 × 1600 meter, hanya saja jarang sekali dikompetisikan. Lari estafet dengan tim yang bercampur gender sepanjang 4 × 400 meter mulai diperkenalkan pada kompetisi IAAF World Relay 2017. Berikut teknik dan aturan dasar dalam lari estafet.
Aturan Dasar Lari Estafet
Balapan estafet (4 x 100 dan 4 x 400 meter) memiliki aturan tambahan mengenai penggunaan tongkat dan peraturan tersebut adalah sama untuk pria maupun wanita. Berikut adalah beberapa peraturan dasar yang diterapkan di dalam kompetisi resmi lari estafet.
- Peralatan – Tongkat yang digunakan untuk lari estafet berbentuk tabung satu potong yang mulus dan berongga. Tongkat tersebut terbuat dari kayu, logam atau material berbahan dasar kaku lainnya. Ukuran panjangnya adalah antara 28-30 cm dengan diameter tabung sepanjang 3,81 cm untuk dewasa dan 2,45 cm untuk anak-anak . Sedangkan untuk beratnya minimal 50 gram.
- Penggunaan tongkat – Kehilangan tongkat (menjatuhkan tongkat) yang dilakukan di lari estafet 4 x 100 meter. Namun pada lari estafet 4 x 400, kejatuhan tongkat tidak didiskualifikasi karena jarak tempuhnya yang jauh.
Teknik Lari Estafet
Dalam sebuah olahraga, terlebih pada even perlombaan, serangkaian teknik memang diperlukan untuk meraih kemenangan dan memperoleh hasil yang terbaik. Terlebih lagi dalam rangkaian lari estafet, kemungkinan untuk pergantian tongkat terjadi kesalahan seperti tongkat terjatuh sangat memungkinkan untuk terjadi. Sehingga diperlukan teknik khusus untuk melakukannya. Pun juga dengan teknik ketika berlari. Berikut adalah beberapa teknik yang perlu dilakukan oleh atlet yang melakukan lari estafet di dalam sebuah tim.
1. Teknik permulaan (start)
Seperti di dalam ajan balap lari, posisi pelari pertama pada lari estafet di start adalah jongkok. Dalam melakukan posisi ini, yang perlu diperhatikan adalah letak tangan yang berada di belakang garis start dan tongkat yang sudah dipegang tidak diperbolehkan untuk menyentuh garis start. Hal ini perlu dilakukan agar tidak mendapat diskualifikasi yang akan merugikan tim.
2. Teknik memegang tongkat
Cara memegang tongkat yang benar adalah memegang di bagian ujung hingga setengah bagian dengan menggunakan tangan kanan atau tangan kiri (tangan yang sekiranya kuat dan stabil). Dan pelari penerima tongkat memegang tongkat di bagian tengah pada estafet berikutnya.
3. Teknik memberi atau menerima tongkat
Pada olahraga lari estafet terdapat sebuah area khusus untuk melakukan pergantian tongkat estafet antar pemain. Daerah ini disebut dengan wissel dan di daerah ini semua kegiatan memberi dan menerima tongkat dilakukan sambil berlari. Panjang daerah wissel adalah 20 meter dan pergantian di luar daerah ini akan menyebabkan atlet dan tim didiskualifikasi.
Secara khusus, memberi atau menerima tongkat terdapat teknik yang perlu diaplikasikan, di antaranya :
- Downsweep – teknik ini digunakan apabila telapa tangan pelari penerima tongkat estafet menghadap ke bawah. Ditempuh dengan tangan pelari penerima yang terletak di belakang mereka pada tingkat pinggul, telapak tangan ke bawah dan ibu jari terentang untuk membentuk bentuk V. Pelari pemberi mentransfer dengan memasukkan tongkat ke atas di antara jempol dan jari.
- Upsweep – teknik ini mirip dengan downsweep, namun kondisi telapak tangan pelari penerima tongkat estafet menghadap ke atas dan menerima tongkat dalam keadaan di atas.
- Push pass – pelari penerima keluar memegang lengan mereka tinggi di belakang mereka, dengan telapak ke samping dan ibu jari menunjuk ke bawah. Pelari pemberi mentransfer tongkat dengan memegangnya secara vertikal dan mendorongnya ke telapak tangan.
Masalah lain yang perlu dipertimbangkan dalam proses transfer tongkat antara lain adalah :
- Perbedaan ukuran tinggi pelari – jika satu pelari jauh lebih tinggi daripada yang lain, mereka mungkin mengalami kesulitan untuk bertukar tongkat dengan lancar. Usahakan untuk mengurutkan ketinggian mereka sesuai urutan trek yang harus mereka jalani, sehingga mereka tidak perlu kesulitan melakukan pertukaran tongkat.
- Jika sepasang atlet tidak berlatih dengan baik untuk alasan temperamental, dan pelatih tidak dapat mengatasi masalah ini, pertimbangkan untuk mengatur ulang agar tidak memiliki handoff sama.
- Jika satu atlet sangat minim keahliannya dalam menerima tongkat, maka pertimbangkan untuk menempatkan mereka di leg keempat. Sebaliknya, jika mereka tidak terlalu mampu untuk memberikan tongkat, maka pertimbangkan untuk menempatkan mereka di trek pertama (posisi start).
4. Pelari pertama
Tempatkan starter terbaik Anda terlebih dahulu. Pelari pertama yang ideal memiliki titik metode lepas landas yang baik dan tidak pernah didiskualifikasi karena melakukan kesalahan. Posisi ini juga membutuhkan pelari yang mampu berlari cepat di tikungan lintasan oval.
5. Pelari kedua
Pelari kedua harus memiliki kemampuan untuk menyempurnakan keterampilan penerimaan tongkat, karena leg kedua melibatkan penerimaan dan pemindahan tongkat. Leg kedua adalah trek yang lurus dan trek ini adalah tempat yang bagus untuk pelari cepat yang tidak terlalu bagus jika lari di tingkungan.
Trek kedua adalah tempat yang bagus untuk pelari tercepat di dalam tim bila dibandingkan dengan tiga pelari lainnya. Hal ini terutama berlaku juga jika pelari kedua tersebut juga hebat dalam perpindahan tongkat.
6. Pelari ketiga
umum, pelari dengan tinggi badan yang lebih pendek paling baik berada di sekitar lintasan yang menikung karena mereka bisa melaju lebih cepat daripada pelari yang lebih tinggi. Posisi ini juga menguntungkan bagi pelari dengan kemampuan perpindahan tongkat yang bagus dan dari kemampuan bersaing di bawah tekanan. Meski tidak umum dilakukan, bisa menjadi strategi yang baik jika Anda menempatkan pelari tercepat Anda trek ketiga ini jika mereka juga bagus di tikungan. Pelari spesialis 200 meter dapat melakukan lari estafet dengan baik di leg ketiga ini.
7. Pelari keempat
Banyak tim yang menempatkan pelari tercepat mereka di bagian akhir leg untuk mendapatkan finish terlebih dahulu daripada tim lain. Pada kenyataannya, tidak hanya skill yang cepat namun juga kondisi psikologi mungkin berpengaruh besar. Pelari di trek ini tidak boleh berkecil hati jika ketika bagian mereka memulai pertandingan leg keempat berada di belakang tim lainnya. Oleh karena itu penting juga memilih pelari keempat yang bersemangat dan mampu berlari di bawah tekanan.
Jika terdapat dua pelari yang lebih cepat dari pada dua lainnya di tim, maka letakkan kedua pelari cepat tersebut di urutan kedua dan keempat. Hal ini memungkinkan Anda memaksimalkan jarak yang mereka tempuh.
Pada tingkat persaingan yang tinggi, pilih pelari keempat dengan teknik finishing yang baik. Ini termasuk “lifting”, sebuah bentuk lari ringan (minimal kontak dengan permukaan tanah) dan kemampuan untuk mengangkat lutut yang cepat, menerjang jatuh ke depan dengan hati-hati sehingga bagian depan tubuh mereka dapat melintasi garis finish lebih cepat.
8. Lari pada jalur yang tepat
Ketika semuanya berjalan dengan baik dan pelari berada di lintasan yang tepat maka lari estafet akan mengalami perpindahan tongkat yang mulus, tanpa ada kesalahan atau sentakan di jalur yang dapat berakibat kemungkinan beralihnya tongkat dari tangan kiri atlet ke kanan. Latihan pola yang dapat ditempuh untuk pembiasaan ritme lari pada jalur yang tepat antara lain adalah :
- Pelari pertama memegang tongkat di kanan dan berjalan di tepi bagian dalam jalur.
- Pelari kedua memegang tongkat di tangan kiri dan tetap berada di luar.
- Pelari ketiga memegang tongkat di tangan kanan dan tetap berada di dalam.
- Pelari keempat memegang tongkat di tangan kiri dan menerima di luar.
9. Waktu peralihan tongkat
Setiap transfer tongkat harus terjadi di dalam zona tukar (changeover) sepanjang 20 meter yang berada di antara dua tanda kuning. Pelari penerima tongkat bisa berlari sampai 10 meter di depan zona tukar. Beberapa trik untuk menemukan posisi tukar yang memaksimalkan kecepatan dan kelancaran transfer tongkat antara lain adalah :
- Idealnya, Anda bisa menukar tongkat itu sekitar 5 meter dari ujung zona. Ini memberi pelari penerima lebih banyak waktu untuk mempercepat sebelum menerima.
- Jika para atlet memiliki masalah dengan transfer tongkat yang cepat, atau jika mereka merasa gugup dan melambat saat menunggu, tukar tongkatnya saat berada di tengah zona.
- Jika satu atlet secara signifikan lebih cepat daripada yang lain, mereka dapat menerima lebih awal di zona tersebut dan membawa tongkat itu lebih dari 100 meter.
10. Tetap berlari
Sebuah kesalahan besar dalam lari estafet adalah melambat sebelum pelari melepaskan tongkat. Cara terbaik untuk mencegah hal ini adalah dengan membentuk kebiasaan “berlari melewati zona”. Terus berlari sampai hampir setengah jalan melalui kaki berikutnya. Jika kedua pelari yang bertemu memposisikan diri dengan baik (di sisi berlawanan dari jalur), pelari yang masuk harus bisa berlari jauh di belakang tanpa takut akan terjadi tabrakan.
Beberapa contoh kesalahan yang umum terjadi pada estafet tongkat antara lain adalah :
- Pelari pertama melakukan start lari terlambat, dan menyebabkan pelari lain lebih dulu mencapai kecepatan maksimum.
- Pada saat berlari, perlari penerima tongkat terlalu mengarah ke tengah sehingga mengganggu lari pelari yang memberi tongkat.
- Pada waktu pelari penerima mengulurkan tangan ke belakang, tangan dalam keadaan goyang, sehingga sukar menerima tongkat dari pelari pembawa tongkat.
- Kurang berhati-hati dalam memberikan tongkat, sehingga gagal dalam pemberian karena tongkat jauh.
- Saat memberikan tongkat, pelari pemberi berada di belakang penerima, tidak di sisi sampingnya, sehingga dapat menginjak kaki penerima dan mengganggu irama lari.
- Pelari pemberi tongkat tidak memberi isyarat (seperti mengeluarkan suara atau berteriak) kepada pelari penerima tongkat, sehingga penerima tidak mengetahui.
- Pelari pemberi tongkat mengurangi kecepatan larinya pada saat akan mengayun memberikan tongkat.
Strategi Tim untuk Lari Estafet
Strategi yang digunakan pada lari estafet, umumnya berdasarkan kecepatan dari masing-masing pelari di dalam tim tersebut. Hal ini dapat ditempuh dengan semisal membedakan tim estafet menjadi 4 golongan, yaitu tercepat kedua, tercepat ketiga, paling lambat, kemudian yang paling cepat. Untuk tim di sekolah (SMP atau SMA) biasanya menggunakan urutan tercepat kedua, paling lambat, tercepat ketiga dan yang dekat dengan garis finish adalah pelari tercepat. Tapi tidak menutup kemungkinan untuk meletakkan pelari tercepat di urutan pertama untuk mengawali start agar jarak yang ditempuh lebih jauh dari tim lawan.
Sebelum menjalankan reli, pastikan bahwa Anda dan rekan kerja Anda berpengalaman dengan lari baik jarak pendek maupun jarak jauh dan telah berlatih dalam pertukaran tongkat. Ini akan membantu Anda menentukan urutan tim Anda, dan memastikan bahwa Anda memberikan yang terbaik di untuk perlombaan.
Diskualifikasi dalam Lari Estafet
Beberapa tindakan dari pelari juga dapat mempengaruhi keikutsertaan tim dalam sebuah kompetisi, di mana tindakan yang salah dapat menyebabkan diskualifikasi. Kesalahan tindakan tersebut antara lain adalah :
- Memberikan tongkat estafet di tempat yang bukan termasuk zona pertukaran
- Salah memulai (biasanya sekali atau dua kali)
- Tidak benar menyalip pesaing lain
- Mencegah pesaing lain lewat
- Dengan sengaja menghambat, meghalang-halangi, atau dengan cara lain mengganggu pesaing lain
Jenis Kompetisi dalam Lari Estafet
Acara lari estafet terbesar di dunia adalah Holmenkollstafetten di Norwegia, 2.944 tim yang beranggotakan 15 orang di setiap tim ikut berkompetisi di acara ini. Finish dari lari estafet yang diikuti oleh total 44.160 orang dan diselenggarakan pada 10 Mei 2014 tersebut berakhir di Stadion Bislett di Oslo.
Kompetisi lari estafet lainnya adalah Penn Relay, yang diikuti oleh lebih dari 15.000 pelari di setiap tahunnya ini berasal dari berbagai macam jenis pelari. Mulai dari tingkat sekolah menengah atas, perguruan tinggi dan profesional, di mana selama tiga hari perhelatan, dapat menarik lebih dari 100.000 penonton.
Beberapa jenis lari estafet populer yang juga sering dikompetisikan di antaranya adalah :
1. Lari estafet jarak jauh
Lari estafet jarak jauh telah menjadi semakin populer di antara banyak pelari dari berbagai tingkat, mulai amatir hingga profesional. Lari estafet ini biasanya memiliki 5 sampai 36 tahap (leg) di mana masing-masing memiliki jarak antar anggota sepanjang 5 dan 10 km. Namun ada juga, meskipun jarang, dengan jarak sepanjang 16 kilometer.
Sebuah Kejuaraan Jalan IAAF yang diselenggarakan pada tahun 1986 sampai 1998, merupakan sebuah kejuaraan lari estafet marathon klasik yang diikuti oleh enam anggota dengan menempuh jarak hingga 42.195 km.
Lari estafet dengan jarak di bawah 100 kilometer dikompetisikan dalam waktu sehari (setengah hari), di mana masing-masing pelari menyelesaikan satu atau dua tahap (legs). Sedangkan reli yang lebih panjang dapat menempuh waktu hingga sehari semalam, dengan masing-masing pelari biasanya menyelesaikan tiga bagian (leg).
Balap lari estafet terpanjang di dunia adalah Japan’s Prince Takamatsu Cup Nishinippon Round-Kyūshū Ekiden, sebuah perlombaan yang memperebutkan piala Pangeran Jepang. Kompetisi ini dimulai di Nagasaki dan menempuh jarak sepanjang 1.064 kilometer.
2. Lari estafet lintas negara
Kompetisi ini dilakukan untuk Kejuaraan Lintas Dunia IAAF 2017, di mana perlombaan estafet oleh tim dengan anggota campuran (pria dan wanita) dan menempuh jarak sepanjang 4 x 2 km.
3. Medley relay
Merupakan lari estafet di mana pada satu tim terdiri dari empat pelari dengan jarak tempuh yang bervariasi untuk setiap pelari. Jarak 4 leg pada lari estafet medley jarak jauh terdiri dari 1200 m, 400 m, 800 m, dan 1.600 m. Sedangkan lari estafet medley jarak dekat biasanya terdiri dari empat leg dengan jarak 400 m, 200 m, 200 m, dan 800 m atau varian lain yang terdiri dari 200 m, 100 m, 100 m dan 400 m.
Itulah beberapa teknik dan aturan dasar dalam lari estafet berikut strategi dan macam kompetisi yang diadakan. Dengan adanya beberapa teknik dan strategi, semoga dapat membantu meningkatkan kemampuan tim lari estafet yang Anda miliki. Semoga bermanfaat dan tetap semangat!
TUGAS UNTUK SISWA
Kalian cukup baca dan pelajari materi Lari Estafet tidak usah membuat rekaman video, kalo ada teman yang depat rumahnya bisa kalian diskusikan sambil di praktikkan.
Selamat berolahraga, semoga kita di beri kesehatan selalu oleh Allah Subhanahuwata’ala, Aamiin.
Guru PJOK,
Mukhsin
Nafasya Putri S.J (20)
XI-AKL Hadir
Rahmalia Audina (23)
XI-AKL
HADIR
Salma Hananti (27)
XI-AKL, hadir
Zhellin Famelia (36)
XI-AKL, hadir
Nurul Aulia Tazkiyah
(22) XI-AKL
hadir
Sri Rahayu Sapaati (31)
XI-AKL
Hadir
Hadir
Immanuel Oktavia budhiman (14) hadir
XI AKL
Diva Rizki Leovineza (10) XI-OTKP Hadir
Via Aulianah (34)
XI AKL
Hadir
Shelo Mitha Wulan Dari (30)
XI-AKL
Hadir
Shelo Mitha Wulan Dari (30)
XI-AKL
Hadir
Fatmawati Sukmoro Putri (11)
XI-AKL
Hadir
Fandi Ahmad
XI – AKL
Hadir
Fanny Fadillah (10)
XI-AKL
Hadir
Haliza Putri Nuraini (12)
XI-AKL
Hadir
Risa Moren (25)
XI-AKL
Hadir
Suhaa Lailaa M (32)
XI AKL
Hadir
Cita Mahliah Heldiaz (7)
XI-AKL
Hadir
Dhiza Rifdha Alifah (8)
XI-AKL
Hadir
Roni Okfiansyah (26)
XI-AKL
Hadir
Hadir
Bunga Asmaul Husna(6)
XI-AKL
Hadir
Wahyu baskara (35)
XI-AKL
Hadir
Nur Atika Febriyanti (21)
XI-AKL (hadir)
Salsabila Purwaningsih
XI-AKL (28)
Hadir
Aditya Irfandy Afrizal (01)
XI-AKL
Hadir
Satrio Tetuko Pambuko Roso
X-AKL (29)
Hadir
Wahyu baskara (35)
XI-AKL
Hadir
Intan Nur’aini (15) XI – AKL
Hadir
Annisa Zahra Nindia (4)
XI AKL
Hadir
Amalia Adiningsih (3)
XI AKL
Hadir
Maysaroh (18)
XI AKL
HADIR
Hadir
Ilhan Maulana (13) XI – AKL
hadir
Alifia Az Zahra (02)
XI-OTKP
HADIR
Putri Alya (23)
XI-OTKP
HADIR
Rahul Rachman (31)
XI-OTKP
Hadir
HeruSyahruddin (13)
XI-OTKP
PJOK
HADIR
Refa Finantia (33)
XI-OTKP
Hadir
Putri Rahmatul Aulia (26)
XI-OTKP
HADIR
Ahmad febriansyah (01) xi otkp hadir
Arjun Faishal P.(03)
XI-OTKP
Hadir
Delfina Zivana (06) XI OTKP
Hadir
Nirfana Sukma (20)
XI-OTKP
hadir
Cinthya Azzahra (05)
XI OTKP
Hadir
Muhammad Nazriel (18)
XI-OTKP
Hadir
Desta Rodhiashela (07)
XI OTKP
Hadir
Luthfi Adriyan (16)
Xi-OTKP
Hadir
Ramadhan Nova Wibowo
32 XI OTKP
HADIR
TRINANDA DESWATI
XI-OTKP (34)
HADIR
Muhammad Syauqi Marwan (19)
XI-OTKP
HADIR
Putri Faizah (25)
XI-OTKP
hadir
Jeanita Azhara (15)
XI-OTKP
hadir
Rahayu (29)
XI Otkp
Hadir
Rafi Dwi Ardianto (27) XI-OTKP
HADIR
Woro Laras
XI-OTKP
Hadir
Putri Anggraeni (24) XI-OTKP Hadir
Zaura Linka (36)
XI OTKP
Hadir
Malikha Sahara N (17)
XI-OTKP
HADIR
Dira Shabrina Putri (09)
XI-OTKP
HADIR
NOVITA FITRI H. (21)
XI-OTKP
HADIR
Dewi Anggraeni (08)
XI-OTKP
Hadir
Nur Fathiyyah (22)
XI-OTKP
Hadir
Faizah Vebiana (11)
XI-OTKP
Hadir
Fithrah Auliya (12)
XI-OTKP
Hadir
Catur Ika (04)
XI OTKP
Hadir
Rafli Rifai waludin (23) XI-BDP hadir
Muhamad Rasyid XI-BDP (16) hadir
Tamara ananda(31) hadir
Rangga Leovin Chaniago (25) XI-BDP, Hadir
Muhammad Deni Martin (17) XI-BDP (Hadir)
Rangga Leovin Chaniago (25) XI-BDP, Hadir
Fahmi (10) XI BDP – hadir
Margaretha Vinna Supriyanto (14) XI BDP hadir
XI BDP (7) HADIR
Aisyah Gumarang
XI BDP (01) Hadir
Muhammad Rama (18) XI-BDP Hadir
Wahyu (33) XI BDP – Hadir
Nazwa Aulia (21) XI – BDP hadir
muhammad fachriza edward (15) hadir – XI BDP
Rizky Agung Prayogo (30) XI-BDP hadir
Tsabrina Maillah (32) XI BDP Hadir
Fadia Cahyani (09) – XI BDP
Hadir
Putra Aliza Setiawan ( 22 ) Hadir XI BDP
Fina Aulia (11) hadir
Aliza Maulina (03) XI BDP (HADIR)
Nadia Nur Barokah (20) XI BDP (hadir)
MUHAMMAD SULTAN SIRAJUDIN (19) XI BDP HADIR
Reinita Prasetya Ningsih (26) XI-BDP (Hadir)
Windi Nurseptiani (34) Xl – BDP hadir
Muhammad sultan sirajudin XI BDP HADIR
Indriyani Pratiwi (12) XI – BDP Hadir
Al-Hafizh Ibnu Guchi (02) XI-BDP Hadir
Ramandha Rizkita (24) 11 BDP ( Hadir )
Erri Prasetya Ciptaning (8) XI-BDP Hadir
Annida Dwi Aryani (05) Hadir – XI BDP
Angga Prasetyo (04) XI-BDP, Hadir
Yuana Hegar (35) Hadir
Rizkia Choirunnisa (29) XI BDP – hadir
Ricky Ahmad Maulana (28) XI BDP – Hadir
Keysya putri maharani XI BDP (13) hadir
Resty Nuraini (27) XI-BDP, Hadir
Arrandi Bagus Satya Wibowo (6) XI BDP, Hadir
Diva Alfian(08) Hadir
Ravael krist pratama (32) XI – TKJ Hadir
M.Ripaii (25) XI-TKJ – HADIR
Tri indriani (36) – hadir
Nur Iqbal Bayu Setiawan 31 XI TKJ (hadir)
Julian Putra (19) XI-TKJ HADIR
Fauzi Alfadhillah
Xi tkj
13
Hadir
Najmah Nabighah (30)
XI-TKJ
HADIR
Rizaldi Syibran (33) – XI TKJ (HADIR)
Adinda Najla Nabilah (01) 11 TKJ – Hadir
Taufik Hidayah XI TKJ hadir
Julius Ilham (20) XI – TKJ (hadir)
Muhamad Mauludin Pratama (24) XI – TKJ hadir
Alvin Allen Hasan Setiady (Hadir)
Fernando Kurniawan (16) XI-TKJ hadir
Fazriah Aulia (14) XI-TKJ
Hadir
FARHAN SAPUTRA-12-XI TKJ(HADIR)
Muhammad Ariq (27) (hadir)
XI-TKJ
Ferdy Syawal (15) XI-TKJ Hadir
Ikhsan Maulana(17) XI-TKJ Hadir
Anang ML (04) XI TKJ Hadir
hadir
Tegar Gema Akbar (35) XI-TKJ (Hadir)
BimaTrian Dian P (06) XI-TKJ (hadir)
Bintang Aganko (7) XI TKJ, Hadir
Muhammad Abdul Hakim M (26) XI-TKJ Hadir
Muhammad Rafi Aulia Aritonang (28) XI – TKJ , HADIR
Fadly Alifian (10) XI-TKJ Hadir
Muhammad Rizky Satrio Ramadhan (29) XI-TKJ hadir
Fajar Ramadhan (11) XI TKJ, hadir
Luthfi Dwi Saputra (22) XI-TKJ
Hadir
Ahmad Suhada Assyidqi (2) Hadir
XI-TKJ
Andono Kusumo (05) XI-TKJ (Hadir)
Luna Malinda (21) XI-TKJ , Hadir