Menganalisis dokumen sumber dan dokumen pendukung pada perusahaan manufaktur 4

METODE PENGUMPULAN BIAYA PRODUKSI

Metode pengumpulan biaya produksi tergantung dari sifat pengolahan produk. Pengolahan produk dibedakan menjadi 2 golongan, yaiitu: pengolahan produk berdasarkan pesanan dan pengolahan produk yang merupakan produksi massa. Oleh karena itu metode pengumpulan biaya produksi dibedakan menjadi dua, yakni:

  • Metode Harga Pokok Pesanan (Job order cost method)
  • Metode Harga Pokok Proses (Process cost method)

PERBEDAAN KARAKTERISTIK METODE HARGA POKOK PROSES DAN METODE HARGA POKOK PESANAN

Karakteristik kedua metode tersebut berkaitan dengan karakteristik proses pengolahan produknya, yaitu:

 

  Perusahaan yang berproduksi massa Perusahaan yang berproduksi atas dasar pesanan
Proses pengolahan produk Terus menerus (kontinyu) Terputus-putus (intermitten)
Produk yang dihasilkan Produk standar Tergantung spesifikasi pemesan
Produksi ditujukan untuk Mengisi persediaan Memenuhi pesanan
Contoh perusahaan Perusahaan kertas, semen, tekstil, dll Perusahaan percetakan, mebel, kontraktor, dll

PERBEDAAN  KARAKTERISTIK PROSES PRODUKSI METODE HARGA POKOK PROSES DAN METODE HARGA POKOK PESANAN

 

  Metode Harga Pokok Proses Metode Harga Pokok Pesanan
Biaya produksi dikumpulkan

 

Setiap bulan atau periode penentuan harga pokok produk

 

Untuk setiap pesanan

 

Harga pokok per satuan produk dihitung

 

Pada akhir bulan/periode penentuan harga pokok produk

 

Apabila pesanan telah selesai diproduksi

 

Rumus perhitungan harga pokok per satuan Jumlah biaya produksi yang telah dikeluarkan selama bulan/periode tertentu dibagi dengan jumlah satuan produk yang dihasilkan selama bulan/periode ybs.

 

Jumlah biaya produksi yang telah dikeluarkan untuk pesanan tertentu dibagi dengan jumlah satuan produk yang diproduksi dalam pesanan ybs.

 

 

AKUNTANSI BIAYA BERDASARKAN METODE HARGA POKOK PESANAN

Perusahaan yang berproduksi atas dasar pesanan, memulai kegiatan produksinya setelah menerima order dari pembeli, tetapi sering juga terjadi, perusahaan mengeluarkan order produksi untuk mengisi persediaan di gudang.

  • Syarat penggunaan Metode Harga Pokok Pesanan:
    • Masing-masing pesanan, pekerjaan, atau produk dapat dipisahkan identitasnya secara jelas dan perlu dilakukan penentuan harga pokok pesanan secara individual.
    • Biaya produksi harus dipisahkan ke dalam dua golongan, yaitu: biaya langsung (BBB & BTKL) dan biaya tak langsung (selain BBB & BTKL).
    • BBB dan BTKL dibebankan/diperhitungkan secara langsung terhadap pesanan ybs., sedangkan BOP dibebankan kepada pesanan atas dasar tarif yang ditentukan di muka.
    • Harga pokok setiap pesanan ditentukan pada saat pesanan selesai.
    • Harga pokok per satuan produk dihitung dengan cara membagi jumlah biaya produksi yang dibebankan pada pesanan tertentu dengan jumlah satuan produk dalam pesanan ybs.
  • Untuk mengumpulkan biaya produksi tiap pesanan digunakan Kartu Harga Pokok (Job Cost Sheet), yang merupakan rekening/buku pembantu bagi rekening kontrol Barang Dalam Proses.

Pengumpulan Biaya Produksi dalam Metode Harga Pokok Pesanan

1.  Pencatatan Biaya Bahan Baku (BBB)

Dibagi dua prosedur, yakni:

Prosedur pencatatan pembelian bahan baku, jurnalnya:

Persediaan Bahan Baku                xxx

             Utang Dagang/Kas                              xxx

Prosedur pencatatan pemakaian bahan baku, menggunakan metode mutasi persediaan (perpetual). Dalam setiap pemakaian bahan baku harus diketahui pesanan mana yang memerlukannya. Jurnalnya:

Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Baku                     xxx

             Persediaan Bahan Baku                                                        xxx

2.  Pencatatan Biaya Tenaga Kerja Langsung (BTKL)

  • Diperlukan pengumpulan dua macam jam kerja, yakni:
  • Jam kerja total selama periode kerja tertentu.
  • Jam kerja yang digunakan untuk mengerjakan setiap pesanan.

Perusahaan harus menyelenggarakan kartu hadir masing2 karyawan, untuk mengumpulkan informasi jam kerja total selama periode kerja tertentu, untuk pembuatan Daftar Upah. Disamping itu, perusahaan harus mencatat penggunaan jam kerja masing2 karyawan untuk mengerjakan pesanan. (Masing2 karyawan dibuatkan Kartu Jam Kerja/Job Time Ticket)

Jurnal untuk pembagian upah:

Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja Langsung                         xxx

Gaji dan Upah                                                                                                    xxx

3.  Pencatatan Biaya Overhead Pabrik (BOP)

  •   BOP dikelompokkan menjadi bbrp golongan, yakni:
    • Biaya Bahan Penolong
    • Biaya reparasi dan pemeliharaan, berupa pemakaian persediaan spareparts dan persediaan supplies pabrik
    • Biaya tenaga kerja tak langsung
    • Biaya yang timbul sebagai akibat penilaian terhadap aktiva tetap (contoh: biaya penyusutan aktiva tetap)
    • Biaya yang timbul sebagai akibat berlalunya waktu (contoh: terpakainya asuransi dibayar di muka)
    • Biaya overhead pabrik lain yang secara langsung memerlukan pengeluaran tunai (contoh: biaya reparasi mesain pabrik, biaya listrik)
  • BOP dalam metode harga pokok pesanan harus dibebankan kepada setiap pesanan berdasarkan tarif yang ditentukan di muka.
  • Tarif BOP ditentukan pada awal tahun/periode dengan cara sbb:

Tarif BOP = Taksiran jumlah BOP selama 1 periodeJumlah Dasar pembebanan*

Dasar Pembebanan BOP:

  • Satuan produk
  • Biaya Bahan Baku
  • Biaya Tenaga Kerja Langsung
  • Jam Tenaga Kerja Langsung
  • Jam Mesin

BOP yang sesungguhnya terjadi dikumpulkan selama satu tahun yang sama, kemudian pada akhir tahun dibandingkan dengan yang dibebankan kepada produk atas dasar tarif

a.  Pencatatan BOP yang Dibebankan kepada produk:

Barang Dalam Proses-Biaya Overhead Pabrik              xxx

Biaya Overhead Pabrik Dibebankan                                     xxx

Jurnal penutupan rekening Biaya Overhead Pabrik yang Dibebankan (untuk mempertemukan BOP Dibebankan dengan BOP Sesungguhnya)

Biaya Overhead Pabrik Dibebankan                               xxx

Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya                               xxx

b.  Pencatatan BOP yang Sesungguhnya:

Misal: 1. Pemakaian Bahan Penolong:

Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya                         xxx

Persediaan Bahan Penolong                                                 xxx

2. Pencatatan Biaya Tenaga Kerja Tak langsung:

Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya                                     xxx

Gaji dan Upah                                                                                        xxx

 

4.  Pencatatan Produk Selesai

Biaya produksi yang telah dikumpulkan dalam Kartu Harga Pokok dijumlah dan dikeluarkan dari rekening Barang Dalam Proses dengan jurnal sbb:

Persediaan Produk Jadi                                                                 xxx

Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Baku                                       xxx

Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja Langsung                   xxx

Barang Dalam Proses-Biaya Overhead Pabrik                                xxx

 

Harga Pokok Produk jadi dicatat dalam Kartu Persediaan (Finish Goods Ledger Card) dan Kartu Harga Pokok Pesanan tersebut dipindahkan ke dalam arsip Kartu Harga Pokok Pesanan yang telah selesai

B.  Aktifitas Pembelajaran

Selesaikan soal kasus di bawah ini:

Buatlah jurnal dari transaksi yang terjadi pada CV. Antik berikut ini:

  1. Pembelian bahan baku yang dilakukan secara tunai Rp 40.000.000
  2. Bukti permintaan dari bagian produksi untuk bahan baku Rp 30.000.000 dan bahan penolong Rp 5.000.000
  3. Biaya gaji terdiri dari biaya tenaga kerja langsung Rp 3.000.000, biaya tenaga kerja tidak langsung Rp 700.000
  4. Biaya penyusutan gedung pabrik senilai Rp 800.000, dan asuransi yang sudah jatuh tempo senilai Rp 200.000
  5. Satu pesanan diselesaikan dengan menyerap biaya bahan baku sebesar Rp 6.000.000, biaya tenaga kerja langsung sebesar Rp 500.000, dan BOP dibebankan sebesar 60% dari BTKL
  6. Biaya overhead lain-lain sebesar Rp 200.000
  7. Pesanan yang telah selesai diserahkan ke pemesan dengan nilai jual sebesar Rp 8.000.000