Pengukuran dan pengakuan piutang

A.  Uraian Materi

1.     Pengertian Piutang

Piutang atau tagihan adalah hak atau tuntutan kepada pihak lain baik perseorangan maupun badan usaha yang mengakibatkan adanya penerimaan kas di masa yang akan datang sebagai akibat atas penyerahan barang atau jasa yang dilakukan saat ini. Piutang suatu perusahaan dapat terjadi karena berbagai macam transaksi antara lain;

  1. Penjualan barang atau penyerahan jasa
  2. Pinjaman dana yang diberikan kepada pihak lain
  3. Pendapatan bunga yang berasal dari investasi
  4. Pesanan yang diterima atas saham dan obligasi yang akan diterbitkan
  5. Tagihan kepada perusahaan asuransi atas kerugian pertanggungan
  6. Kelebihan pembayaran pajak dan lain sebagainya

Setiap transaksi piutang selalu melibatkan dua pihak, yaitu:

  • Kreditur, yaitu pihak yang mendapat piutang/ tagihan ( sebuah asset)
  • Debitur, yaitu pihak yang berkewajiban membayar utang (sebuah kewajiban)

2.     Jenis – Jenis Piutang

  1. Piutang Usaha/dagang adalah tagihan perusahaan kepada konsumen yang melakukan transaksi secara kredit. Menerima kas dari transaksi dalam waktu 30 – 69 hari.
  2. Piutang Wesel adalah tagihan perusahaan yang didukung dengan instrumen formal sebagai bukti tagihan yang disebut surat wesel.
  3. Piutang Lain – Lain yaitu mencakup semua tagihan yang bukan piutang usaha.

Piutang Usaha:

  1. Pengakuan Piutang Usaha
  2. Penilian/pengukuran Piutang Usaha
  3. Penyelesaian Piutang Usaha

Pengakuan Piutang Usaha

Soal

Pada tanggal 1 April 2019, PT merdeka menjual barang secara kredit kepada CV Mulia seharga Rp. 1.000.000 dengan syarat 2/10,n/30. Pada tanggal 5 April 2019, CV Mulia mengembalikan barang yang dibelinya seharga Rp. 100.000 kepada PT merdeka, karena cacat. Pada tanggal 11 April 2019, PT Merdeka menerima pelunasan dari CV Mulia sebesar saldo tagihannya. Jurnal untuk mencatat transaksi – transaksi di atas dalam pembukuan PT merdeka adalah sebagai berikut :

 

1 Apr

 

Piutang Usaha

Penjualan

(Untuk mencatat penjualan kredit)

Rp 1.000.000  

Rp 1.000.000

 

2 Apr Retur & Potongan Penjualan

Piutang Usaha

(Usaha mencatat retur penjualan)

Rp 100.000  

Rp 100.000

 

11 Apr

 

 

 

 

 

 

 

Kas

Potongan Penjualan

Piutang Usaha

(Untuk mencatat penerimaan piutang)

 

 

 

 

Rp   18.000

Rp 882.000

 

 

 

 

 

 

 

 

Rp 900.000

 

 

 

 

 

Setelah jurnal di atas dibukukan ke dalam buku besar, maka akun Piutang Usaha di buku besar akan Nampak sebagai berikut :

Piutang Usaha

1 Apr  Rp 1.000.000   5 Apr                                        Rp  100.00

11 Apr                                        Rp  900.00

 

Metode Pengapusan Langsung

Contoh soal :

Misalkan CV Serayu mempunyai piutang kepada CV Cimanuk sebesar Rp 2.000.000. Pada tanggal 12 Desember , manajer kredit CV Serayu memutuskan untuk menghapus piutang kepada CV Cimanuk karena sudah tidak mungkin di tagih. Apabila CV Serayu menggunakan metode penghapusan langsung, maka pada tanggal tersebut dibuat jurnal sebagai berikut :

 

12 Des Kerugian Piutang

Piutang Usaha

(Untuk mencatat penghapusan piutang pada CV Cimanuk)

Rp 2.000.000  

RP 2.000.000

 

 

Pencatatan Taksiran Kerugian Piutang

Pada tahun 2019, PT Harapan kita melakukan penjualan secara kredit sebesar Rp 120.000.000,- Dari jumlah tersebut piutang sebesar Rp 20.000.000,- belum dapat ditagih sampai dengan tanggal 31 Desember. Manajer kredit memperkirakan bahwa dari piutang yang belum tertagih tersebut, sebesar RP 1.200.000,- diantarnya tidak mungkin dapat diterima. Jurnal penyesuaian yang harus dibuat untuk mencatat taksiran kerugian piutang adalah :

31 Des Kerugian Piutang

Cadangan Kerugian Piutang

(Untuk mencatat taksiran kerugian piutang)

Rp 1.200.000  

Rp1.200.000

 

Akun ini pada akhir tahun tidak ditutup, melainkan dicantumkan dalam neraca pada kelompok asset lancar sebagai pengurang terhadap akun Piutang usaha, sebagai berikut:

 

PT HARAPAN KITA

Neraca (sebagian)

 

Aset Lancar:

Kas                                                                 Rp   1.480.000

Persedian Barang                                                  Rp  31.000.000

Piutang Usaha                                                       Rp  20.000.000

        Kurangi: Cadangan Kerugian Piutang         (        1.200.000   )  

                                                                                     Rp  18.800.000                                                                

Asuransi Dibyar di Muka                                   Rp     2.500.000

 

  Total Asset                                                                Rp  53.780.000

 

B.    Aktifitas Pembelajaran

Soal:

PT. Surla Profit menjual barang dagangan kepada PT Untung Banyak pada tanggal 14 Januari 2013 dengan harga Rp. 20.000.000 dan syarat pembayarannya 2/10, n/30. Pada tanggal 16 Januari 2013 diterima retur penjualan dari PT Untung Banyak karena kualitas barang yang kurang baik seharga Rp 1.000.000. Pada tanggal 24 diterima pelunasan piutang dr PT Untung Banyak. Buatlah pencatatan piutang dagang untuk transaksi di atas dan bagaimana pelaporannya di neraca

One Reply to “Pengukuran dan pengakuan piutang”

Comments are closed.