Pengertian Sistem Operasi Jaringan
Sistem operasi jaringan (network operating system atau NOS) adalah jenis sistem operasi yang dirancang untuk mengelola, mengatur, dan menghubungkan berbagai perangkat dan komputer dalam suatu jaringan. Tujuan utama dari sistem operasi jaringan adalah untuk menyediakan komunikasi antar komputer dalam jaringan dan memungkinkan mereka berbagi sumber daya seperti file, printer, dan aplikasi.
Beberapa fungsi utama dari sistem operasi jaringan meliputi:
-
Manajemen Jaringan: Mengelola berbagai perangkat dalam jaringan dan memastikan komunikasi antar perangkat berjalan lancar.
-
Pengaturan Akses Pengguna: Mengelola hak akses dan otorisasi pengguna yang dapat mengakses berbagai sumber daya jaringan.
-
Manajemen Sumber Daya: Memungkinkan berbagi sumber daya seperti file, printer, atau perangkat keras lainnya di dalam jaringan.
-
Keamanan Jaringan: Menyediakan fitur keamanan untuk melindungi data dan komunikasi di dalam jaringan, misalnya dengan menggunakan enkripsi, otentikasi, dan firewall.
-
Pemeliharaan dan Pemantauan: Memantau kinerja jaringan dan memberikan alat untuk mendiagnosis masalah dan pemeliharaan.
Contoh sistem operasi jaringan yang populer termasuk Microsoft Windows Server, Linux (dengan distribusi khusus seperti Ubuntu Server, CentOS, atau Red Hat Enterprise Linux), dan Novell NetWare.
Pada Materi kita kali ini akan menginstall Linux Debian 12 berbasis CLI, Untuk menginstal Debian 12 (atau Debian 12 “Bookworm”) berbasis CLI (Command Line Interface), persyaratan sistem minimal yang dibutuhkan cukup ringan jika dibandingkan dengan instalasi dengan antarmuka grafis. Berikut adalah syarat minimal yang diperlukan:
1. Prosesor (CPU)
-
Minimal: Prosesor dengan arsitektur x86_64 (64-bit) atau ARMv7 (32-bit) atau ARM64.
-
Rekomendasi: Prosesor yang mendukung set instruksi 64-bit seperti Intel Core i3 atau setara.
2. RAM
-
Minimal: 512 MB
-
Rekomendasi: 1 GB atau lebih, terutama jika akan menjalankan aplikasi server atau proses yang lebih berat.
3. Penyimpanan (Disk)
-
Minimal: 2 GB ruang kosong pada hard disk (atau SSD) untuk instalasi minimal.
-
Rekomendasi: 10 GB atau lebih (tergantung pada kebutuhan aplikasi dan data yang ingin dipasang).
4. Kartu Jaringan (Network Card)
-
Dibutuhkan untuk mengunduh paket selama instalasi dan untuk komunikasi jaringan setelah instalasi.
-
Untuk instalasi berbasis jaringan (netinst), koneksi internet sangat dianjurkan.
5. Bootable Media
-
USB flash drive atau DVD untuk instalasi. Biasanya menggunakan image ISO yang bisa dibakar ke USB atau DVD.
-
Jika menginstal melalui jaringan, Anda dapat menggunakan metode network install (netinst).
6. Kartu Grafis (Opsional)
-
Karena instalasi ini berbasis CLI, kartu grafis tidak terlalu penting selama proses instalasi.
-
Namun, jika ada kebutuhan untuk menjalankan aplikasi grafis setelah instalasi, maka kartu grafis yang mendukung output VGA, HDMI, atau DisplayPort akan diperlukan.
7. Perangkat Input (Keyboard & Mouse)
-
Untuk instalasi berbasis CLI, Anda hanya memerlukan keyboard. Mouse tidak diperlukan kecuali jika Anda berencana untuk menginstal antarmuka grafis setelah instalasi.
8. File Sistem
-
Ext4 adalah sistem file yang umum digunakan untuk instalasi Debian. Anda juga bisa memilih sistem file lainnya sesuai kebutuhan, seperti XFS atau Btrfs, meskipun Ext4 lebih sering direkomendasikan.
Langkah-langkah Instalasi Debian 12 CLI:
-
Unduh ISO Debian 12 untuk instalasi minimal. Pilih varian “netinst” (network installation) untuk menghemat ukuran file dan memungkinkan pengunduhan paket terbaru selama instalasi.
-
Buat media instalasi: Gunakan Rufus (untuk Windows) atau dd (untuk Linux) untuk membuat USB bootable.
-
Boot dari USB/DVD dan pilih Instalasi Minimal.
-
Ikuti proses instalasi dengan memilih opsi untuk instalasi berbasis CLI.
-
Pilih paket yang ingin dipasang (di instalasi CLI, biasanya hanya utilitas dasar dan jaringan).
-
Setelah selesai, sistem akan siap digunakan.
Dengan syarat minimal ini, Debian 12 CLI bisa dijalankan dengan efisien bahkan di perangkat keras yang cukup tua.
Mengapa kita tidak menginstall Debian berbasis desktop ?
Perbedaan utama antara Debian Desktop dan Debian CLI terletak pada antarmuka pengguna dan fungsionalitas yang disertakan selama instalasi dan penggunaan. Berikut adalah penjelasan lebih mendalam mengenai keduanya:
1. Antarmuka Pengguna
-
Debian Desktop:
-
Memiliki antarmuka grafis (GUI), sehingga lebih ramah bagi pengguna yang terbiasa dengan sistem operasi berbasis desktop seperti Windows atau macOS.
-
Menyertakan desktop environment seperti GNOME, KDE Plasma, Xfce, atau LXQt. Ini memberi Anda tampilan dan pengalaman seperti sistem operasi desktop pada umumnya.
-
Aplikasi standar seperti web browser, file manager, office suite, dan berbagai aplikasi multimedia biasanya sudah diinstal.
-
-
Debian CLI:
-
Tidak memiliki antarmuka grafis sama sekali, dan hanya menyediakan Command Line Interface (CLI) atau terminal untuk berinteraksi dengan sistem.
-
Tidak ada desktop environment atau aplikasi grafis yang disertakan secara default.
-
Pengguna harus berinteraksi sepenuhnya melalui perintah terminal.
-
2. Instalasi dan Ukuran Sistem
-
Debian Desktop:
-
Proses instalasi lebih besar karena melibatkan paket-paket grafis dan aplikasi desktop.
-
Memerlukan lebih banyak ruang penyimpanan, biasanya sekitar 4 GB atau lebih, tergantung desktop environment yang dipilih.
-
-
Debian CLI:
-
Instalasi lebih ringan dan minimal, karena hanya mencakup sistem dasar dan utilitas baris perintah.
-
Ukuran instalasi bisa sangat kecil, mulai dari 2 GB atau bahkan lebih sedikit tergantung pilihan paket yang diinstal.
-
Ini lebih efisien dalam hal ruang penyimpanan dan sumber daya perangkat keras.
-
3. Penggunaan dan Tujuan
-
Debian Desktop:
-
Ideal untuk pengguna rumah atau kantor yang membutuhkan lingkungan kerja grafis lengkap untuk aplikasi sehari-hari seperti browsing web, pengolahan kata, email, dan multimedia.
-
Cocok untuk pengguna yang tidak terbiasa menggunakan perintah terminal atau lebih suka aplikasi dengan antarmuka grafis.
-
-
Debian CLI:
-
Dikenal sebagai server edition atau sistem berbasis server yang digunakan untuk administrasi jaringan, web server, file server, dan tugas lain yang lebih memerlukan kontrol melalui perintah.
-
Banyak digunakan oleh administrator sistem dan pengembang yang lebih nyaman dengan baris perintah dan tidak memerlukan antarmuka grafis.
-
Lebih hemat sumber daya dan lebih stabil dalam lingkungan server atau perangkat keras dengan spesifikasi rendah.
-
4. Paket dan Aplikasi
-
Debian Desktop:
-
Menyertakan aplikasi grafis seperti:
-
Web Browser (Firefox, Chromium)
-
Office Suite (LibreOffice)
-
Image Viewer dan aplikasi grafis lainnya.
-
-
Pengguna dapat menginstal aplikasi desktop lainnya melalui package manager atau Software Center.
-
-
Debian CLI:
-
Hanya mencakup aplikasi berbasis teks seperti text editors (Vim, Nano), networking tools, file management tools (rsync, scp), dan sebagainya.
-
Untuk aplikasi berbasis grafis, pengguna harus menginstalnya secara manual dan mungkin memerlukan konfigurasi tambahan.
-
Semua pengelolaan perangkat lunak dilakukan melalui apt (Advanced Package Tool) atau perintah lain dalam terminal.
-
5. Pengelolaan Sistem
-
Debian Desktop:
-
Banyak konfigurasi dan pengelolaan sistem yang dilakukan melalui GUI seperti System Settings, Control Panel, atau aplikasi grafis lainnya.
-
Pengguna dapat mengubah pengaturan, menginstal perangkat lunak, dan melakukan konfigurasi dengan mudah tanpa harus mengingat perintah.
-
-
Debian CLI:
-
Semua konfigurasi dan pengelolaan dilakukan melalui perintah di terminal.
-
Pengguna harus menguasai berbagai perintah Linux seperti
apt
,systemctl
,ifconfig
,ls
,chmod
, dan lain-lain. -
Pengelolaan sistem lebih fleksibel dan dapat disesuaikan, tetapi membutuhkan keterampilan menggunakan terminal.
-
6. Kinerja dan Sumber Daya
-
Debian Desktop:
-
Karena memerlukan desktop environment dan aplikasi grafis, Debian Desktop membutuhkan lebih banyak memori (RAM) dan prosesor.
-
Menggunakan lebih banyak sumber daya dibandingkan dengan Debian CLI, sehingga kurang efisien di perangkat keras yang lebih tua atau terbatas.
-
-
Debian CLI:
-
Lebih ringan dan efisien dalam hal penggunaan memori dan prosesor.
-
Tidak ada overhead grafis, yang membuatnya sangat cocok untuk server atau perangkat dengan sumber daya terbatas.
-
7. Keamanan
-
Debian Desktop:
-
Keamanan tetap penting, tetapi karena lebih banyak aplikasi terpasang (seperti peramban web dan aplikasi multimedia), ada lebih banyak titik potensi untuk vulnerabilitas.
-
Pembaruan keamanan dan patch sering diperoleh melalui apt update.
-
-
Debian CLI:
-
Lebih sedikit aplikasi yang terpasang, yang berarti lebih sedikit titik rawan untuk potensi kerentanannya.
-
Dengan kontrol penuh dari administrator, keamanan dapat dikelola dengan cara yang lebih ketat dan terkendali.
-
Kesimpulan
-
Debian Desktop cocok bagi pengguna yang membutuhkan antarmuka grafis lengkap dengan aplikasi desktop dan alat pengelolaan berbasis GUI.
-
Debian CLI lebih cocok untuk server atau pengguna berpengalaman yang lebih nyaman bekerja melalui terminal, dan membutuhkan instalasi yang lebih ringan dan efisien.