Bencana Alam:
Pengertian, Jenis, Dampak, dan Mitigasi
Bencana alam merupakan hal yang sangat menakutkan bagi umat manusia. Bahkan kebudayaan suatu bangsa pun dapat dipengaruhi oleh ketakutannya terhadap bencana ini. Sebut saja negara Jepang yang menyesuaikan bentuk bangunannya agar tahan terhadap bencana gempa.
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang terletak di antara Benua Asia dan Benua Australia serta Samudera Hindia dan Samudra Pasifik. Meskipun menyimpan keindahan alam yang sangat luar biasa, bangsa Indonesia juga menyadari bahwa wilayah nusantara ini memiliki kurang lebih 129 gunung api aktif (yang termasuk dalamĀ Ring of Fire), dan berada pada pertemuan tiga lempeng tektonik aktif dunia yaitu lempeng Indo-Australia, Eurasia, serta Pasifik.
Kondisi tersebut membuat Indonesia sangat berpotensi mengalami bencana alam. Di sisi lain, Indonesia memiliki iklim tropis dan kondisi hidrologis yang dapat memicu bencana alam lainnya seperti banjir, tanah longsor, angin puting beliung, dan lain sebagainya.
Tidak hanya di Indonesia, hampir seluruh negara di muka bumi ini pernah mengalami bencana alam dalam skala kecil maupun skala besar yang menyebabkan dampak di berbagai bidang kehidupan.
1. Pengertian Bencana Alam
Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana menyatakan bahwa bencana merupakan peristiwa atau serangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan penghidupan masyarakat yang disebabkan baik oleh faktor alam dan atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.
Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa oleh alam. Pada umumnya bencana alam terjadi karena adanya perubahan pada kondisi alam baik secara perlahan maupun secara ekstrem. Selain itu, bencana alam dapat terjadi karena ada faktor campur tangan manusia yang tidak bertanggungjawab, misalnya penebangan pohon berlebihan yang menyebabkan tanah longsor.
2. Klasifikasi Bencana Alam
Bencana alam dapat diklasifikasikan menjadi 3 jenis meliputi:
2.1 Bencana Alam Geologis
Bencana alam geologis merupakan bencana alam yang terjadi di permukaan bumi. Contoh bencana alam geologis yaitu gempa bumi, tanah longsor, tsunami, gunung meletus, dan lain sebagainya.
2.2 Bencana Alam Meteorologis / Klimatologis
Bencana alam meteorologis merupakan bencana alam yang terjadi karena perubahan iklim yang ekstrem. Contoh bencana alam meteorologis yaitu kekeringan, banjir, angin puting beliung, dan lain sebagainya.
2.3 Bencana Alam Ekstra terestrial
Bencana alam ekstraterestrial merupakan bencana alam yang terjadi karena benda dari luar angkasa. Bencana alam ini tergolong bencana alam yang paling jarang terjadi. Contoh bencana alam ekstraterestrial yaitu badai matahari.
3. Macam-Macam Bencana Alam
Berikut ini beberapa macam bencana alam yang sering terjadi di berbagai daerah:
3.1 Gempa Bumi
Gempa bumi merupakan bencana alam di mana timbulnya guncangan/ getaran pada permukaan bumi yang disebabkan oleh pelepasan energi dari dalam bumi secara tiba-tiba. Energi ini dapat berasal dari tumbukan antar lempeng bumi, patahan aktif, aktivitas gunung berapi, runtuhan batuan, dan lain sebagainya. Besarnya kekuatan gempa bumi ini dapat diukur menggunakan alatĀ Seismometer.
Jenis-jenis gempa bumi:
- Gempa bumi tektonik (pergeseran lempeng tektonik)
- Gempa bumi tumbukan (jatuhnya meteor atau asteroid)
- Gempa bumi reruntuhan (daerah kapur, pertambangan)
- Gempa bumi vulkanik (aktivitas magma sebelum gunung meletus)
3.2 Banjir
Banjir merupakan salah satu bencana alam di mana daratan tergenang oleh air secara berlebihan. Bencana alam hidrometeorologis ini umumnya terjadi karena intensitas hujan yang tinggi sehingga menyebabkan aliran air sungai meluap. Selain itu, faktor lain yang menyebabkan banjir adalah perilaku manusia yang tidak bertanggung jawab (penggundulan hutan, membuang sampah sembarangan, dan lain sebagainya).
3.3 Tanah Longsor
Tanah longsor merupakan peristiwa gerakan massa tanah dan atau batuan yang menuruni lereng karena adanya gangguan kestabilan batuan dan tanah penyusun lereng tersebut. Bencana alam ini terjadi karena adanya faktor pendorong dan faktor pemicu. Faktor pendorong adalah faktor-faktor yang memengaruhi kondisi material sendiri, sedangkan faktor pemicu adalah faktor yang menyebabkan bergeraknya material tersebut.